Profil Desa Kalikajar
Ketahui informasi secara rinci Desa Kalikajar mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Kalikajar, Kaligondang, Purbalingga, sebuah desa dengan pilar ekonomi unik dari industri genteng dan batu bata. Kenali sinergi antara kerajinan tanah liat, potensi pertanian, data demografi, serta perannya sebagai pemasok material bangunan lok
-
Sentra Industri Genteng dan Batu Bata
Desa Kalikajar dikenal luas sebagai salah satu pusat utama industri rumahan pembuatan genteng dan batu bata pres di Kecamatan Kaligondang, yang memanfaatkan sumber daya tanah liat lokal.
-
Ekonomi Berbasis Sumber Daya Alam
Perekonomian desa secara fundamental bertumpu pada pemanfaatan sumber daya alam, yaitu tanah liat untuk industri genteng dan lahan subur di tepi sungai untuk pertanian.
-
Lokasi Strategis di Tepi Sungai Klawing
Berada di sepanjang aliran Sungai Klawing, lokasinya memberikan keuntungan ganda berupa ketersediaan material tanah liat berkualitas dan lahan pertanian yang subur.

Di tepian aliran Sungai Klawing yang subur, terhampar sebuah desa yang ekonominya terbentuk dari unsur dasar kehidupan itu sendiri: tanah. Desa Kalikajar, yang berada di Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, telah lama dikenal sebagai salah satu sentra utama industri genteng dan batu bata. Di sini, tanah tidak hanya menjadi media untuk bercocok tanam, tetapi juga diolah oleh tangan-tangan terampil menjadi material bangunan yang kokoh, menopang pembangunan di seluruh wilayah Purbalingga dan sekitarnya.
Lokasi Geografis dan Karakteristik Alam
Desa Kalikajar menempati posisi geografis yang khas, membentang di sepanjang sisi utara Sungai Klawing. Kontur wilayahnya merupakan perpaduan antara dataran aluvial yang subur di dekat sungai dan area perbukitan landai yang kaya akan kandungan tanah liat. Karakteristik alam inilah yang menjadi fondasi utama bagi struktur ekonomi desa. Batas-batas wilayah Desa Kalikajar meliputi:
- Sebelah Utara: Desa Lamongan dan Desa Tejasari
- Sebelah Timur: Desa Sinduraja
- Sebelah Selatan: Sungai Klawing (berseberangan dengan Kecamatan Purbalingga)
- Sebelah Barat: Desa Sempor Lor dan Desa Penolih
Desa ini memiliki luas wilayah 1,94 kilometer persegi (194 hektare). Tata guna lahannya sangat mencerminkan basis ekonominya. Lahan di dekat sungai dimanfaatkan secara intensif untuk pertanian sawah. Sementara itu, area perbukitan menjadi lokasi penggalian tanah liat sekaligus tempat produksi (tobong) dan penjemuran genteng serta batu bata. Kode pos untuk Desa Kalikajar adalah 53391.
Demografi dan Struktur Sosial Ekonomi
Berdasarkan data kependudukan terbaru dari pemerintah desa pada tahun 2025, Desa Kalikajar dihuni oleh 4.055 jiwa. Komposisi penduduknya terdiri dari 2.040 jiwa laki-laki dan 2.015 jiwa perempuan. Populasi ini tergabung dalam 1.355 Kepala Keluarga (KK).
Dengan luas wilayahnya 1,94 km2, Desa Kalikajar memiliki tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi, yaitu sekitar 2.090 jiwa per kilometer persegi.
Struktur mata pencaharian penduduk sangat terkonsentrasi pada dua sektor utama. Mayoritas warga, terutama kaum pria, bekerja sebagai perajin, pekerja, atau pengusaha di industri genteng dan batu bata. Profesi ini diwariskan secara turun-temurun dan menjadi keahlian utama masyarakat Kalikajar. Sektor kedua adalah pertanian, di mana sebagian warga bekerja sebagai petani atau buruh tani. Di luar dua sektor tersebut, terdapat pula profesi lain seperti pedagang, buruh bangunan dan sebagian kecil yang bekerja di sektor formal di perkotaan.
Perekonomian Desa: Bertumpu pada Industri Genteng dan Batu Bata
Perekonomian Desa Kalikajar memiliki karakter yang sangat spesifik, yaitu berbasis pada industri pengolahan tanah liat.
1. Industri Genteng dan Batu Bata sebagai Tulang Punggung: Ini adalah jantung ekonomi Desa Kalikajar. Di berbagai sudut desa, dapat dengan mudah ditemui tobong atau tempat pembakaran genteng dan tumpukan genteng Sokka atau Plentong yang khas, beserta batu bata merah yang sedang dijemur. Proses produksi, mulai dari penggalian tanah liat, pencetakan (baik manual maupun dengan mesin pres), pengeringan, hingga pembakaran, menyerap hampir seluruh tenaga kerja laki-laki di desa.
Industri ini menciptakan rantai ekonomi yang lengkap di tingkat lokal. Ada pemilik lahan galian, para pekerja gali, perajin cetak, pekerja angkut, hingga para pengusaha yang memiliki tobong pembakaran. Produk genteng dan batu bata dari Kalikajar memiliki reputasi yang baik di pasar lokal karena kualitasnya yang teruji. Truk-truk dari berbagai daerah hilir mudik setiap hari untuk mengangkut material bangunan ini, menandakan perputaran ekonomi yang konstan.
2. Sektor Pertanian sebagai Penopang: Meskipun tidak menjadi penggerak utama, sektor pertanian tetap memegang peranan penting, terutama dalam menjaga ketahanan pangan. Lahan sawah di tepi Sungai Klawing ditanami padi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi warga. Hasil pertanian lain dari lahan tegalan seperti singkong dan jagung juga menjadi sumber pendapatan tambahan bagi sebagian keluarga.
Infrastruktur dan Fasilitas Publik
Infrastruktur di Desa Kalikajar cukup berkembang untuk menopang aktivitas ekonominya yang padat. Jalan utama desa yang menjadi jalur distribusi genteng dan batu bata berada dalam kondisi yang cukup baik dan dapat dilalui oleh kendaraan berat seperti truk.
Di bidang pendidikan, fasilitas untuk jenjang pendidikan dasar telah tersedia. Terdapat Sekolah Dasar (SD) negeri dan beberapa lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang melayani kebutuhan pendidikan anak-anak di desa.
Untuk layanan kesehatan, masyarakat dapat mengakses Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) untuk mendapatkan layanan medis dasar dan konsultasi kesehatan. Program Posyandu yang berjalan rutin di setiap dusun juga menjadi andalan untuk memantau kesehatan ibu dan anak, yang merupakan ujung tombak layanan kesehatan preventif di tingkat komunitas.
Fasilitas umum lainnya seperti masjid, musala, dan balai desa berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan, sosial, dan administrasi pemerintahan yang mudah diakses oleh warga.
Tata Kelola Pemerintahan dan Kelembagaan
Pemerintahan Desa Kalikajar, yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa beserta jajarannya, menjalankan tugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mengelola pembangunan desa. Salah satu fokus utama pemerintah desa adalah bagaimana menyeimbangkan antara eksploitasi sumber daya alam (tanah liat) dengan kelestarian lingkungan serta menata industri agar lebih terorganisir.
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berperan sebagai mitra pemerintah desa dalam menyerap aspirasi dari berbagai kelompok masyarakat, baik dari kalangan pengusaha genteng maupun petani. Lembaga kemasyarakatan seperti Karang Taruna, PKK, dan LPMD juga turut aktif dalam berbagai kegiatan desa. Kelompok-kelompok perajin genteng, meskipun seringkali bersifat informal, memiliki ikatan yang kuat dan menjadi wadah untuk berbagi informasi seputar teknik produksi dan pemasaran.
Potensi Pengembangan dan Tantangan Lingkungan
Desa Kalikajar memiliki potensi yang solid untuk dikembangkan lebih lanjut.
- Peningkatan Kualitas dan Diversifikasi ProdukMendorong inovasi untuk memproduksi varian genteng dengan desain dan warna yang lebih modern, serta produk turunan tanah liat lainnya seperti keramik hias, pot, atau roster (lubang angin).
- Membangun Koperasi IndustriMembentuk koperasi bagi para perajin dan pengusaha genteng untuk standarisasi harga, pengadaan bahan baku (seperti kayu bakar) secara kolektif, dan memperluas jaringan pemasaran secara lebih profesional.
- Wisata Industri EdukatifMengemas proses pembuatan genteng tradisional sebagai atraksi wisata edukatif, di mana pengunjung dapat belajar dan mencoba langsung membuat genteng atau batu bata.
Namun di balik potensinya, terdapat tantangan serius yang harus dihadapi, terutama terkait isu lingkungan.
- Degradasi LahanAktivitas penggalian tanah liat secara terus-menerus tanpa reklamasi yang memadai berisiko meninggalkan lubang-lubang besar yang merusak lanskap dan berbahaya.
- Polusi UdaraProses pembakaran di tobong-tobong tradisional menghasilkan asap tebal yang dapat menyebabkan polusi udara dan mengganggu kesehatan pernapasan warga.
- Ketergantungan pada Bahan Bakar KayuKebutuhan kayu bakar yang besar untuk proses pembakaran dapat mendorong penebangan liar jika tidak ada sumber energi alternatif atau pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
Keberlanjutan Desa Kalikajar di masa depan akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk memodernisasi industrinya agar lebih ramah lingkungan, melakukan reklamasi lahan pasca-tambang, dan terus berinovasi agar produknya tetap relevan dan berdaya saing.